Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Anak Pebengkel dari Tubaba, Lolos Masuk SMA TARNUS Dari Jalur Beasiswa .

Penulis: Anggoro Anantopuspo • Editor: Anggoro Anantopuspo

SPEKTROOM.ID - Keterbatasan ekonomi tidak menghalangi Aishe Septi Nadya,
untuk berjuang meraih mimpinya.

Anak seorang pebengkel di Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung ini berhasil lolos pada seleksi masuk di SMA Taruna Nusantara (Tarnus) Magelang melalui jalur Beasiswa.

Disamping keterbatasan ekonomi , anak dari pasangan suami istri Endu Bariyadi dan Eni Novriani ini rela melepas Sepeda Motornya demi mendapatkan Laptop untuk mengikuti seleksi SMA Taruna Nusantara secara daring.

"Kami rela menjual motor untuk membeli laptop untuk test seleksi. " ujarnya dalam program Dialektka Tubabaqu Streaming Radio Tubaba, Senin (2/06/2025).

Dialektka Tubabaqu yang dipandu Presenter Ananda Ericka Putri, juga mengungkap keluhan Aishe yang disetiap tahapan seleksi didampingi sang Ayah.

"saya selalu didampingi Bapak dalam melewati beberapa tahapan seleksi dan secara offline ke Bandar Lampung naik motor selama 3 jam perjalanan"ujarnya.

Aishe juga mengaku agar lolos seleksi telah dipersiapkan sejak lama dengan mertahanin nilai raport yang baik.

"Saya belajar tidak terpaku sama buku saja tetapi bisa lewat internet yang lebih luas pembahasannya karena soal yang keluar tidak terduga dan 5 kali lipat lebih susah dibanding soal Olimpiade Sains Nasional (OSN). Latihan terus soal-soal dan latihan fisik, seperti lari tiap sore hari" jelasnya.

Untuk diketahui, Tahapan seleksi di SMA Tarnus mencakup Seleksi Administrasi, Tryout Mandiri, Tryout serentak, Seleksi Akademik Tahap 1 (mata pelajaran Ipa, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika), Tes Kesehatan, Wawancara Online, dan Seleksi akademik Pamantauan akhir (Pantauhir) berupa seleksi Psikotes dan Jasmani).

Diakhir dialog, Aishe memotivasi kepada pelajar di Tubaba bahwa tidak hanya anak orang kaya yang bisa di terima di SMA Tarnus Magelang.

" Dengan diterimanya Saya disini membuktikan bahwa bukan hanya anak orang kaya saja yang bisa lolos tetapi saya sebagai anak tukang bengkel juga mampu mendapatkan beasiswa" pungkasnya.

Dia berharap ada generasi penerus yang mengikuti jejak perjuangan nya dari Tulang Bawang Barat (Tubaba).

" Semua orang harus terus bermimpi karena bermimpi itu gratis sehingga pilih mimpi yang paling mahal".(Put - @Ng)

Artikel terkait