Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Ribuan Warga Saksikan Ritual Larung Sesaji di Telaga Ngebel Ponorogo

Penulis: Haryono • Editor: Haryono

SPEKTROOM.ID : Setelah berbagai acara digelar seperti Festival Reog, Kirab Pusaka, kegiatan sosial dan olahraga, Larung Sesaji di Telaga Ngebel pada Jumat (27/6/2025) juga ikut menyemarakkan Grebeg Suro 2025 di Ponorogo.

Ribuan warga memadati pinggiran Telaga Ngebel yang berada di kaki gunung Wilis itu. 


Sejak pagi, warga dari berbagai penjuru berdatangan untuk menyaksikan tradisi yang terjadi setahun sekali, yakni berebut 22 gunungan hasil bumi.

Gunungan yang tersusun berbentuk buceng dari sayur mayur seperti tomat, terong, hingga jeruk ini diyakini membawa berkah dan sebagai rasa syukur kepada sang pencipta alam semesta.


Salah satu buceng yang terbuat dari beras merah tidak diperebutkan oleh warga, namun perlahan-lahan didorong ke tengah telaga, dilarung sebagai bentuk sedekah kepada para penghuni alam, khususnya makhluk hidup yang hidup di danau itu.

Seorang warga Dolopo Madiun, Suhardi mengaku senang menyaksikan acara Larung Sesaji di Telaga Ngebel pada bulan Suro ini.

"Saya senang melihat orang berebut sayuran di gunungan itu dan merasakan vibrasinya. Terlebih udara gunung ini cujup sejuk dan panoramanya sangat indah", katanya. 


Tradisi Larung Sesaji bukan hanya ritual, tetapi juga sudah menjelma menjadi pesta rakyat bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Dengan demikian, kegiatan spiritualitas dan budaya ini juga menjadi hiburan yang bisa membuat para pengunjung merasakan suasana sakral tapi penuh tawa.

Menurut bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, makna di balik ritual yang telah menjadi warisan budaya ini antara lain manusia harus rela berbagi.

"Larungan ini bukan sekadar acara. Ini bentuk kita berbagi dengan alam, dengan sesama makhluk hidup. Sedekah itu tidak hanya untuk manusia, tapi juga untuk bumi dan seluruh isinya," katanya. (Har)

Artikel terkait