Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Kemen PKP Targetkan Bangun Rumah Perkotaan Dengan Harga Terjangkau.

Penulis: Anggoro Anantopuspo • Editor: Anggoro Anantopuspo

SPEKTROOM.ID - Perkotaan menjadi pusat kegiatan yang sangat menarik dan kepadatan penduduk tidak dapat dihindari oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Kepadatan penduduk inilah yang harus diantisipasi bagaimana urbanisasi itu akan berimplikasi terhadap penduduk di perkotaan.

Direktur Sistem dan Strategi Penyeleng garaan Perumahan dan Perkotaan Dirjen Tata Ruang Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Deny Siagian mengatakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengusung Visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045'. Visi tersebut diwu judkan dengan 8 misi yang disebut Asta Cita.

Asta Cita ke 6 menyebutkan membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Selanjutnya program prioritas nomor 13 juga menjamin rumah murah dan sanitasi untuk masyarakat desa dan rakyat yang membutuhkan.

"Rumah murah itu, dalam pengertian terjangkau, bukan murah dalam pengertian hanya murah, karena rumah itu juga harus memiliki ketahanan bangunan, tetapi juga tetap terjangkau dan berkelanjutan." ujar Denny Siagian pada Rapat Sinkronisasi Penyeleng garaan Program Perumahan Pusat dan Daerah Wilayah 1 Tahun 2025 berlangsung di Ruang Abung Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (17/06/2025).

Deny Siagian melanjutkan, prioritas nasional RPJM yang tertuang di dalam Inpres 12/2025, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta pengentasan kemiskinan dan renovasi rumah.

Hal tersebut, menurut Deny akan memiliki multiplayer efek terhadap pertumbuhan ekonomi seperti menyediakan lapangan pekerjaan kemudian material konstruksi dan lain sebagainya.

"Jadi memang harus kita sadari bersama bahwa program Perumahan ini menjadi satu aspek yang sangat penting, yang( mungkin nanti akan berkontribusi terhadap rencana pemerintah pusat melalui kenaikan delapan persen pertumbuhan ekonomi di Indonesia" ujar Denny meyakinkan.

Target Pembangunan 1 Juta Rumah Kementerian PKP , terdiri dari pembangunan rumah susun, Peningkatan Kualitas BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) perkotaan, pembangunan rumah khusus, pembangunan PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum) Perumahan dan , Pembiayaan Perumahan melalui FLP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), sebanyak 131.938 unit.

Kemudian yang ditenderkan ke developer yakni Perumahan FBR non FLP, perumahan komersial, Hunian Permukiman Vertikal TOD (Transit Oriented Development) MRT (Moda Raya Terpadu) dan Rumah Komersial Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia (BI), sebanyak 34.311 unit.

"Ada juga dari Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak 5.625 unit, APBN dan APBD 33.708 unit, swadaya 302.774 serta pembiayaan lainnya sebanyak 491.664 unit." tutup Deny Siagian(@Ng). 

Artikel terkait