Perkembangan Digitalisasi Berdampak Pada Komunikasi Publik.

SPEKTROOM.ID - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tulang Bawang Barat Eri Budi Santoso, diwakili oleh Staff Bidang Komunikasi Publik dan Media, mengikuti Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Berbasis Issue Publik secara daring dari ruang rapat Diskominfo setempat, Kamis (03/07/2025)

Staff Bidang Komunikasi Publik dan Media, mengikuti Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Berbasis Issue Publik secara daring. (Foto : Diskominfo Tubaba)

Media sosial adalah medan perang opini publik, karena media sosial mengubah cara opini publik dibentuk.
Melalui Analisis media sosial bisa diketahui siapa yang paling efektif dalam menyusun strategi, menyebarkan infarmasi dan memobilisasi dukungan di dunia digital.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Bali Gede Pramana pada Bimbingan Tehnis Strategi Komunikasi Berbasis Issue Publik, Kamis 3 Juli 2025 juga mengatakan Aparatur Sipil Negara Penting untuk memonitor issue dan sentimen yang beredar.

Monitoring, lanjut Gede Pramana adalah "radar" kita untuk menavigasi media sosial opini publik serta membantu kita bertindak secara proaktif bukan reaktif.

" Monitoring tersebut juga memungkinkan kita untuk responsif dan proaktif. Cepat dan tangap dalam menanggapi Isu atau krisis yang meredam issue negatif dan segera memberikan klarifikasi atau Solusi." katanya.

Kadis Kominfotik Bali Gede Pramana (Foto : Foto Capture Kanal YouTubeDitjen Komunikasi Publik dan Media)

Diforum yang sama Ketua Tim Pembinaan Komunikasi Publik Daerah Kementrian Komdigi Nurul Hidayah Putri menjelaskan, ada perubahan perkembangan digitalisasi dalam masyarakat kita dan itu berdampak pada komunikasi publik di Indonesia.

"Pengguna telepon seluler didunia ada 8,78 miliar pengguna, dan 356 juta diantaranya adalah pengguna dari Indonesia. Sedangkan pengguna internet di Indonesia juga sudah cukup banyak 212 juta dan pengguna medsosnya 143 juta." rinci Nurul di kanal YouTube Ditjen Komunikasi Publik dan Media.

Lebih lanjut Nurul menjelaskan, berdasarkan data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2024 penggunaan internet di Indonesia adalah sebanyak 79,5% dari jumlah penduduk, namun penggunaan media sosial di Indonesia tapi tetap lebih rendah daripada rata-rata di dunia.

Sedangkan tantangan komunikasi publik, telah terjadi transformasi di dunia digital termasuk komunikasi publik dan itu berdampak juga di Kementerian Komindigi.

Sebelum bertransformasi menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital itupun berdampak pada nomenklatur fungsi dan tugas di Dirjen komunikasi publik dan media.

"Karena kita melihat bahwa terjadi transformasi komunitas publik jika sebelum era digital media yang digunakan adalah media konvensional seperti Televisi Radio dan Telegram Konvensional, sedangkan di era digital lebih banyak penggunaan media digital maupun media sosial dalam penyampaian informasi Publik" ujar Nurul menjelaskan.

Diketahui dalam rangka pembinaan sub urusan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) terkait peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara bidang IKP di Dinas Kominfo, Direktorat Komunikasi Publik Kementerian Komdigi, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Berbasis Isu Publik, bertempat di Bali, dan diikuti oleh Dinas Kominfo Provinsi dan Kabupaten Kota SE Indonesia secara daring melalui Zoom meet.(@Ng).