Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Kades Tulungrejo Antar Desanya Juara RT Award SEA 2025, Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional

Penulis: Buang Supeno • Editor: Buang Supeno

SPEKTROOM.ID – Prestasi membanggakan datang dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa wisata yang berada di lereng Gunung Arjuno ini dinobatkan sebagai Pemenang Utama Responsible Tourism (RT) Award Southeast Asia (SEA) 2025, mengungguli puluhan destinasi unggulan dari berbagai negara Asia Tenggara.

Penghargaan bergengsi ini akan secara resmi diserahkan pada 18 Juni 2025 di Lyceum of the Philippines University – Cavite, Filipina. Kepala Desa Tulungrejo, Suliono, menyatakan rasa bangganya atas capaian ini yang menurutnya merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak.

“Alhamdulillah, semua ini berkat dukungan warga desa, lembaga desa, dan dinas terkait yang saling bahu-membahu mewujudkan wisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Suliono, Minggu (8/6/2025).

Kemenangan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi dunia kepariwisataan Indonesia, khususnya di sektor wisata desa yang berbasis lingkungan dan kearifan lokal.

Desa Tulungrejo tidak meraih penghargaan ini secara instan. Sebelumnya, desa ini telah melalui serangkaian tahapan evaluasi dalam berbagai kompetisi, termasuk menjadi Juara I Regional II Lomba Desa Berprestasi Nasional 2024 yang menjadi batu loncatan menuju pengakuan internasional.

“Kami terus belajar dan memperbaiki diri di setiap tahapan lomba. Semua proses ini penuh evaluasi dan pembenahan,” jelasnya.

RT Award SEA 2025 diberikan oleh International Centre for Responsible Tourism Southeast Asia (ICRT-SEA) bekerja sama dengan Responsible Borneo (REBORN)—dua lembaga internasional yang dikenal dalam mempromosikan wisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Desa Tulungrejo dinilai sukses melakukan transformasi dengan mengembangkan potensi lokal seperti agroforestri, edukasi lingkungan, serta desa wisata berbasis kearifan lokal. Pendekatan ini menjadikan wisata Tulungrejo tidak hanya menarik, tetapi juga berdampak sosial dan ekologis positif.

“Penghargaan ini bukan sekadar trofi. Ini adalah peluang besar untuk memperkenalkan Kota Batu ke dunia sebagai destinasi wisata yang memuliakan alam dan budaya,” tegas Suliono.

Ke depan, Suliono berkomitmen menata pengelolaan wisata desa secara lebih baik dengan terus melibatkan warga dan memperkuat sinergi antar pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait.

“Kami ingin seluruh masyarakat terlibat dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya masing-masing. Ini adalah perjuangan bersama,” pungkasnya.

Dengan kemenangan ini, Desa Tulungrejo bukan hanya mengharumkan nama Kota Batu, tapi juga membuka jalan menuju masa depan pariwisata Indonesia yang lebih bijak, beradab, dan berpihak pada bumi serta manusianya. ( Eno ).

Artikel terkait