Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Kesebelasan putri Kota Batu menghancurkan ambisi Kota Malang dengan skor 2-1, sekaligus mengukir sejarah baru: meraih medali emas Porprov Jatim

Penulis: Buang Supeno • Editor: Buang Supeno

SPEKTROOM. ID — Ledakan emosi dan sejarah mewarnai Stadion Brantas, Sabtu sore (28/6/2025), ketika kesebelasan putri Kota Batu menghancurkan ambisi Kota Malang dengan skor 2-1, sekaligus mengukir sejarah baru: meraih medali emas pertama cabang sepak bola putri sepanjang perhelatan Porprov Jawa Timur!

Di hadapan ribuan pendukung yang memadati stadion, dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Batu Nurochman, Wakil Wali Kota Heli Suyanto, serta Ketua DPRD Batu Didik Subianto, tim asuhan pelatih Hadi Supriyanto tampil penuh determinasi dan keberanian.



Peluit baru saja dibunyikan, namun gempuran Putri Batu langsung mengoyak lini belakang Kota Malang. Hanya butuh tiga menit bagi Ratri Titania, sang penyerang bernomor punggung 18, untuk mencetak gol pembuka. Tendangan jarak jauhnya menghujam sudut gawang, membakar semangat ribuan penonton. Skor 1-0.

Namun, Malang bukan tanpa perlawanan. Ketegangan memuncak dalam laga yang bertitel Derby Dingin, memperebutkan gengsi dua kota serumpun. Alzahna, punggung 4, sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sebelum turun minum.

Babak kedua berubah menjadi drama penuh ketegangan. Tiga kartu merah dikibaskan wasit Chandra Gunawan asal Gresik, menunjukkan betapa panasnya duel ini. Chelsea Setya (Kota Malang) lebih dulu terusir akibat akumulasi dua kartu kuning. Menyusul kemudian, Intan Nur Faedah (Kota Malang) dan Muslimah Nurul (Kota Batu) harus meninggalkan lapangan usai konflik panas saat eksekusi tendangan bebas.

Ketika suasana mereda, garis lapangan kembali disakralkan, eksekusi tendangan bebas dilakukan dengan penuh keyakinan oleh Ratri Titania. Bola melesat melewati pagar hidup dan menggetarkan jala Kota Malang untuk kedua kalinya. Skor 2-1.
Peluit panjang ditiup. Kemenangan dikunci. Sejarah ditulis. Tangis haru pecah, para pemain bersujud syukur, dan satu kota merayakan dengan gegap gempita.

“Ini bukan cuma kemenangan, ini pernyataan,” ujar Wali Kota Nurochman di tengah euforia. “Kota Batu tidak hanya dikenal sebagai kota wisata dan apel, tapi juga sebagai kota dengan ratu-ratu lapangan hijau!”

Dengan kemenangan ini, Kota Batu resmi menyandang status juara sepak bola putri Porprov Jatim IX 2025, sekaligus mencatatkan emas perdana di cabang ini—dan itu dilakukan di kandang sendiri, di bawah sorotan lampu dan sorak sorai publik yang memadati stadion.
Kota Batu, Emasmu Kini Tak Hanya di Wisata, Tapi Juga di Lapangan Sepak Bola! ( Eno )

Artikel terkait