Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Cabang Petanque Porprov IX Jatim Diikuti 313 Atlet

Penulis: Anggoro Anantopuspo • Editor: Anggoro Anantopuspo

SPEKTROOM.ID – Persaingan di ajang Pekan Olahraga Provinsi ( Porprov ) Jawa Timur IX /2025 mulai memanas. Salah satunya di Cabang Olahraga  (Cabor) petanque yang resmi dipertandingkan mulai Sabtu ( 28 / 06/2025 ) hingga Sabtu depan ( 05 /07 /2025).

Arena pertandingan yang digelar di area parkir Bess Resort, Lawang, Kabupaten Malang itu menjadi saksi pertarungan ratusan atlet terbaik dari berbagai daerah di Jatim.

Total ada 313 atlet yang ambil bagian. Terdiri dari 157 atlet putra dan 156 atlet putri. Mereka akan bertarung di 13 nomor pertandingan yang disiapkan panitia.

Para atlet berasal dari 32 Pengurus Daerah ( Pengda ) Kabupaten /Kota dari 35 Pengda yang resmi berada di bawah naungan Federasi Olahraga Petanque Indonesia ( FOPI ) Jawa Timur.

Sayangnya, tidak semua daerah bisa ambil bagian. Tiga Pengda yakni Kabupaten Pacitan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Ngawi harus absen pada Porprov kali ini.

Penyebabnya, masa kepengurusan mereka telah habis dan belum melaksanakan Musyawarah Daerah ( Musda ) untuk pembentukan kepengurusan baru.

“Ini jadi pelajaran penting bagi kami di tingkat provinsi. Pembinaan atlet tidak akan berjalan tanpa kepengurusan yang aktif dan legal. Kita dorong mereka segera lakukan musda agar bisa aktif kembali di kegiatan resmi,” ujar Sekretaris Umum FOPI Jatim, Dr Abdul Hafid. Senin (30/06/2025).

Tak hanya itu, ada tiga Daerah lain yang hingga saat ini belum memiliki Pengurus Cabang ( Pengcab ) petanque sama sekali. Tiga daerah itu adalah Kabupaten Bondowoso, Kota Batu, dan Kabupaten Blitar.

Padahal, di Jawa Timur sendiri terdapat 38 kabupaten/kota yang seharusnya bisa berpartisipasi dalam ajang olahraga dua tahunan ini.

Meski belum seluruh daerah aktif, FOPI Jatim menilai bahwa perkembangan petanque di provinsi ini tergolong cukup pesat. Antusiasme atlet muda dan upaya pembinaan yang dilakukan sejumlah pengcab terbukti mampu melahirkan banyak atlet potensial.

Ketua FOPI Jatim, Prof Dr Dwi Cahyo Kartiko M.Kes, menyampaikan bahwa Porprov Jatim bukan sekadar ajang unjuk kebolehan. Lebih dari itu, ini merupakan jalur pembibitan atlet untuk dibina lebih lanjut di tingkat nasional.

“Porprov ini momentum penting. Siapa pun yang berprestasi di sini akan menjadi perhatian Pengprov dan juga FOPI Pusat. Karena dari sinilah kita bisa merekomendasikan nama-nama untuk dipertimbangkan masuk Pelatnas,” tegas Dwi Cahyo.

Petanque sendiri merupakan olahraga yang memadukan teknik, konsentrasi, dan strategi. Meski terbilang baru di Tanah Air, namun cabor ini makin diminati kalangan muda karena bisa dimainkan di berbagai medan, dan cocok untuk aktivitas komunitas.

Di Jawa Timur, cabor ini mulai berkembang sejak beberapa tahun terakhir dengan dukungan sejumlah daerah yang agresif membentuk pengcab dan menyelenggarakan kejuaraan lokal.

FOPI Jatim pun membawa semangat inklusivitas dan kebersamaan lewat jargon khas: “Satu boka berjuta keluarga, satu bosi berjuta prestasi.”

Jargon tersebut menyiratkan bahwa olahraga ini tak hanya soal menang dan kalah, tetapi juga membangun komunitas yang sehat, solid, dan berprestasi.

Dengan medan pertandingan yang sudah disiapkan dan semangat juang para atlet yang menyala, pertarungan di Petanque Porprov Jatim IX ini dipastikan akan berlangsung seru.

Bukan hanya medali yang diperebutkan, tetapi juga harapan untuk melangkah ke pentas nasional sebagai wakil dari Jawa Timur.

“Kalau ingin menuju Pelatnas, inilah saatnya mereka membuktikan kualitasnya,” tegas Hafid.

Untuk diketahui, Porprov Jatim kali ini menjadi momen pembuktian sekaligus tolok ukur pembinaan olahraga petanque di daerah.

Harapannya, setelah ajang ini usai, bukan hanya piala yang diraih, tetapi juga lahir atlet-atlet masa depan yang bisa mengharumkan nama Jawa Timur di level Nasional, bahkan internasional. ( Agus Suyono ) 

Artikel terkait