Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Cabor Anggar Kisruh, 12 atlet Anggar Ditolak Bertanding.

Penulis: Anggoro Anantopuspo • Editor: Anggoro Anantopuspo

SPEKTROOM.ID - Sebanyak 12 atlet Porprov IX Jatim 2025 ditolak ramai-ramai oleh 19 pengcab Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI), lantaran dianggap sudah keluar dari induk olahraga ini di Jawa Timur (Jatim ).

Menurut Ketua pengprov IKASI Jatim, Agung Setiawan usai pembukaan cabor ini di GOR Vira Cakti Yudha Divisi Infantri 2 Kostrad, Singosari, Senin (30/06/2025)
aksi penolakan ini menambah daftar panjang kisruhnya penyelenggaraan Porprov IX Jatim 2025 di Malang Raya.

"Sebelumnya, beberapa cabor juga terjadi kericuhan, karena berbagai kepentingan. Kericuhan antara lain terjadi di Futsal , Angkat Besi dan Kick- Ujarnya menjelaskan.

Lebih dari itu, di arena Anggar, 12 atlet Anggar Kabupaten Malang tidak nampak dalam upacara pembukaan. Meski terpampang nama Kontingen Kabupaten Malang, tidak ada satupun atlet atau offisial yang ikut upacara. Papan nama Kabupaten Malang hanya dibawa oleh Leason Officer ( LO ).

Tidak munculnya atlet Anggar Kabupaten Malang tidak lepas dari protes keras 19 pengcab. Puluhan pengcab ini sempat mengancam akan boikot jika 12 atlet tersebut, dipaksakan hadir dalam acara pembukaan dan ikut bertanding. Alasannya, mereka sudah melanggar aturan pengprov IKASI Jatim.

Salah satunya adalah menolak bertanding di Kejurprov. Padahal, kejurprov merupakan agenda resmi pengprov.

"Justru, mereka malah memilih mengikuti sebuah Kejuaraan yang digelar oleh PB IKASI kubu sebelah dibawah naungan Komite Olahraga Indonesia ( KOI )." tambah Agung Setiawan.

Adapun 19 pengcab yang melakukan penolakan itu, Kota Malang, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabuupaten Gresik dan Kota Mojokerto.

Selanjutnya Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.

Kemudian Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, Kota Blitar dan Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Agung Setiawan , pihaknya sudah memberikan beberapa solusi untuk menjaga keberlangsungan pertandingan Anggar, ketika melakukan pertemuan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Porprov. Namun, semua solusi yang ditawarkan mentah.

"Kami tidak mungkin untuk membatalkan pertandingan hanya untuk memenuhi keinginan satu Pengcab.
Nasib atlet dari 19 Pengcab perlu dipikirkan. Apalagi, 19 pengcab itu sepakat untuk bertanding. Jika kemudian pertandingan dipindah ke Batu atau Kota Malang, mereka siap," jelasnya.

Technical Deleget (TD ) cabor Anggar Porprov IX Jatim 2025, Badrul Alam, sependapat dengan Agung Setiawan. Anggar harus tetap dipertandingkan tanpa mengikutsertakan atlet tuan rumah. Kesalahan bukan di pihak pengprov, tapi mereka sendiri yang menyalahi aturan.

"Mereka sudah gabung ke kubu sana. Sekarang kok ingin tanding di even yang diselenggarakan KONI dan Pengprov.

Makanya, 19 Daerah sepakat menolak kehadiran mereka di Porprov. Karena kecewa, mereka sempat mengancam menolak hasil pertandingan Anggar," pungkasnya.( Agus Suyono )

Artikel terkait