Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Pangalangok Jilah Serukan Pelestarian Alam dalam Upacara Ngertakeun Bumi Lamba

Penulis: Buang Supeno • Editor: Buang Supeno

SPEKTROOM.ID – Tokoh adat dari Kalimantan Barat, Pangalangok Jilah, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga alam semesta dalam sambutannya pada Upacara Ngertakeun Bumi Lamba yang digelar oleh organisasi masyarakat Panggelar Ngertakeun Bumi Lamba di kawasan Jayagiri, kaki Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).

Dalam pesannya, Pangalangok Jilah menekankan bahwa adat, budaya, dan alam semesta adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ia menyatakan bahwa menjaga adat dan budaya berarti juga menjaga alam semesta, karena ketiganya saling menopang dan membentuk harmoni kehidupan.

“Alam semesta tidak membutuhkan manusia, tetapi manusialah yang sangat membutuhkan alam semesta untuk hidup,” ujarnya. Ia menyoroti tingginya ketergantungan manusia pada alam, namun ironisnya justru manusialah yang merusaknya.

Pangalangok Jilah juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kerusakan alam yang terus terjadi akibat ulah manusia. Menurutnya, tindakan merusak alam sama saja dengan mengkhianati warisan leluhur dan menghancurkan masa depan generasi mendatang.

Sebagai bentuk solusi, ia menyerukan agar masyarakat kembali pada nilai-nilai adat, budaya, dan tradisi yang selaras dengan alam. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama kolektif dalam menjaga kelestarian bumi.

“Mari bersatu untuk mempertahankan alam semesta. Kesadaran bersama adalah kunci menjaga warisan ini,” pungkasnya.

Upacara Ngertakeun Bumi Lamba merupakan agenda tahunan yang bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam melalui pendekatan budaya dan spiritual.

Reporter : Apollo
Editor : Buang Supeno

Artikel terkait