Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
Spektroom.id : Bandarlampung – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengapresiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung sebagai mitra pemerintah untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, pada diskusi publik bertajuk "Pers Mengawal Ketahanan Pangan Nasional" dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-55 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung, di Bandarlampung, Rabu (28/05/ 2025).
Dirinya juga menyoroti pentingnya swasembada pangan sebagai prioritas utama dalam Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Ia menekankan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada beras dalam waktu paling lama dua tahun.
"Alhamdulillah, hari ini menurut laporan yang kami terima, stok beras kita mencapai 3,9 juta ton, padahal tahun lalu kita impor 3,8 juta ton. Artinya, sampai tahun depan Insya Allah kita tidak impor lagi," ujar Zulkifli Hasan.
Menko Zulhaz juga menyampaikan bahwa salah satu fokus pemerintah adalah menyederhanakan birokrasi dan memihak pada petani.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menjamin harga gabah yang menguntungkan bagi petani, dengan harga pembelian yang disepakati sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP) dengan kadar air 28-30%.
Di kesempatan yang sama, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Lampung, Sulpakar, dalam sambutannya, menyambut baik digelarnya Diskusi ini, karena PWI Lampung sangat berperan dalam mewarnai perjalanan demokrasi dan pembangunan di Lampung.
Ia juga memaparkan potensi besar Lampung sebagai lumbung pangan nasional.
"Lampung memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional. Komoditas unggulan pertanian kita didominasi oleh padi, jagung, dan ubi kayu," jelas Sulpakar.
Ia mengungkapkan bahwa produksi padi Lampung mencapai 2,79 juta ton per tahun, menjadikannya peringkat ke-2 di Sumatra dan ke-6 secara nasional.
Untuk jagung, produksi mencapai 2,78 juta ton per tahun (peringkat ke-3 nasional), dan ubi kayu mencapai 7,90 juta ton per tahun (produsen nomor satu di Indonesia).
PWI Dukung Kerja Pemerintah Dalam Sejahterakan Masyarakat
Diforum yang sama Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menegaskan komitmen PWI sebagai organisasi profesi wartawan tertua untuk mendukung kerja-kerja pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat, khususnya dalam program ketahanan pangan.
Wirahadikusumah juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi Lampung, salah satunya adalah kebutuhan untuk meng-upgrade milling unit (penggilingan padi) yang sudah tua.
"Mesin-mesin tua ini menghasilkan rendemen hanya 60% dari 100 kg gabah menjadi 60 kg beras, sementara mereka diminta oleh pemerintah untuk membeli gabah seharga Rp 6.500," jelasnya.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan kredit lunak kepada petani untuk memperbarui mesin penggilingan padi.
Selain itu, Wirahadikusumah juga menyinggung tentang sumbangsih PDRB Lampung yang belum optimal untuk APBD Provinsi.
Jurnalis senior Lampung ini mendeteksi adanya ketidaksetaraan di mana bnyak BUMN maupun swasta yang beroperasi di Lampung, membayar Pajak Penghasilan (PPh) 21 di Jakarta.
"Akhirnya yang menikmatibPemprov Daerah Khusus Jakarta, bukan Pemprov Lampung. Saya berharap hal ini dapat menjadi perhatian untuk meningkatkan pendapatan daerah." harapnya.
Wira menambahkan, diskusi publik ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara media, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Media memiliki kekuatan untuk mengangkat suara petani, mengedukasi masyarakat, dan mengawal transparansi kebijakan, sejalan dengan visi Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas" pungkasnya. (Reals - @Ng).