Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Jamaah haji Kloter 10 JKG Kurangi Aktivitas Luar Hotel Demi Haji Akbar

Penulis: Heriyoko • Editor: Heriyoko

SPEKTROOM.ID, Puncak ibadah haji melalui tahapan Armuzna (Arafah Muzdalifah dan Mina). tinggal menghitung har. 

Pelaksanaan wukuf yang menjadi puncak haji jatuh pada 6 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1436 H ) pada hari Jum’at menjadikan ibadah haji tahun 2025 (1446 H) disebut sebagai haji akbar.

Haji Akbar momen langka yang hanya terjadi beberapa kali dalam satu dekade. 

Kata “Akbar” dalam hal ini berarti “lebih agung”, merujuk pada hadis Nabi Muhammad yang menyebut haji dengan wukuf Jumat sebagai yang paling utama.

Jemaah haji dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, saat ini terkonsentrasi di Makkah Al-Mukarramah, kota kelahiran Nabi Muhammad Saw makin padat. 

Umat muslim berharap untuk bisa menjalankan Haji Akbar. Namun, kondisi fisik menjadi tantangan terbesar mengingat suhu di Tanah Suci cukup ekstrem.

Suhu yang dapat mencapai 43 derajat Celsius, di wilayah Makkah, berpotensi menyebabkan dehidrasi, kelelahan, bahkan heat stroke, khususnya bagi jamaah lansia. Atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Untuk itu, menjaga kesehatan fisik menjadi prioritas utama agar ibadah haji dapat dijalankan dengan khusyuk dan optimal

"Aktivitas luar hotel sudah berkurang. Jamaah fokus jaga kesehatan seperti olahraga ringan dan ikut bimbingan spiritual di dalam hotel" kata M.Taqwim ketua rombongan jamaah haji kloter 10 di Makkah, kepada jurnalis Spektroom, Kamis (29/5/2025)

Ketua rombongan jamaah haji Embarkasi Jakarta itu menuturkan sebanyak 440 jamaah dalam kelompok terbang ini diantara lansia. Cuaca ekstrem saat ini di Makkah berdampak terhadap kesehatan beberapa jamaah seperti batuk dan flu 

"Alhamdulilah sudah ada yang sembuh. mereka berobat dengan tim dokter kloter 10 selalu standby melayani jamaah haji" ujarnya

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latie menghimbau jemaah haji agar tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah. Pasalnya Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 Derajat Celcius.

Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab berpesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi, dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini. Karena itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus, karena memang kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya," ujar Hilman usai meninjau kesiapan fasilitas layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Senin (26/5/2025).(hy)

Artikel terkait