Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
Banjarmasin, Spektroom.id -
Menjadi PNS golongan II bagi Zarkawi (62 tahun) sekeluarga sangat berat, setiap perbelanjaan rumah tangga untuk kehidupan harus betul-betul dihemat agar gaji sebulan bisa bertahan untuk satu bulan.
Hari demi hari kehidupan selaku PNS ia jalani dengan serba seadanya, yang kemudian hal itu membuat ia terus berpikir keras untuk keluar dari ke ‘supersederhanaan’itu sehingga mencapai usia 50 tahun dia memberanikan diri pensiun dini selaku PNS.
Pada saat pensiun dini itu dia dapat pencairan dana Taspen dan langsung dia belikan sebuah rumah tua di pojok kota Banjarmasin, tetapi di pinggir jalan , yang kemudian rumah tua itu dirombak jadilah toko kecil seadanya.
Untungnya barang-barang yang ia jual tidak ada risiko daluwarsa, atau basi atau digigit serangga, yaitu bahan-bahan bangunan seperti cat, semen, alat-alat sekitar ledeng dan lain-lain.
Awal usahanya bermodalkan kepercayaan dari pemasok atau hutang sambil terus dagang , dan untuk kebutuhan hidup sehari-hari dicukupkan dengan gaji pensiun golongan II, sedangkan hasil dagangan tidak diutak-atik , tetap terus di investasikan lagi ke barang dagangan
Bahasa sederhana untuk pedagang adalah ‘beli di pasar induk jual di pasar kecil’, kalau perlu ‘beli di pasar ibu kota propinsi, jual di pasar kecamatan, bagi pembeli bisa maklum harga di pasar kecil sedikit lebih mahal daripada di pasar besar atau induk, ini menjadi satu point yang diperoleh oleh Zarkawi.
Menjawab pertanyaan spektroom agar laku dia berjanji kepada pembeli untuk mempersilahkan membandingkan ketika sudah dibeli, bila harga barangnya lebih mahal dipersilahkan tidak beli di tokonya. “kalau misalnya bapak beli ditempat saya ini, lalu membanding dengan toko lain ternyata lebih mahal daripada toko yang lain, silahkan untuk tidak datang lagi ke toko saya”, ujar Zarkawi.
Tentang pembeli yang beli langsung ke agen atau pemasok Zarkawi tidak khawatir, karena pemasok atau agen tidak pernah menjual murah bila beli eceran. Zarkawi bertutur : “ kalau agen menjual eceran dipastikan tidak akan lebih murah daripada yang dijual ditoko saya, dan karena setiap hari saya beli ke agen atau pemasok dalam jumlah yang relatif besar, harganya selalu lebih murah, sehingga saya bisa menekan harga beli”.
Hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun Zarkawi tidak lagi dengan tampilan seperti PNS, yaitu misalnya rumah type 36 atau RSS dan kendaraan sepeda motor, tapi sekarang sudah memiliki beberapa buah rumah serta beberapa mobil, terutama pick up sebagai armada hariannya, itulah hasil dari ‘banting setir’ yang tepat, alhamdulillah