Pencarian Berita

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Kepala Daerah Sudah Harus Terbiasa Dengan Aturan Retret

Penulis: Diah Dayanti • Editor: Diah Dayanti

SPEKTROOM.ID -  Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyebut para peserta retret kepala daerah gelombang kedua sudah harus  terbiasa dengan aturan Retret. “Alhamdulilah pagi ini kemajuan peserta tepat waktu, kalau kemarin telat 10 hingga 15 menit sekarang bahkan ada yang 5 menit sebelumnya sudah kumpul semuanya di sini, jadi kemajuan semua peserta tepat waktu,” kata Bima di Sumedang, Selasa.( 24/6/2025).


Bima mengatakan, pada hari pertama banyak peserta kaget dengan sistem makan siang yang dibatasi hanya selama dua lagu, yang merupakan tradisi di lingkungan IPDN.  “Begitu duduk, pisang langsung disambar. Tapi hari kedua sudah mulai menyesuaikan. Kami juga memahami banyak peserta adalah senior,“ ujarnya.


Lebih lanjut, ia menegaskan tidak ada kepala daerah yang diizinkan meninggalkan lingkungan IPDN hingga kegiatan retret selesai pada Kamis (26/6).  “Tidak boleh sama sekali sampai selesai. Peserta sangat disiplin, tidak ada yang mencoba atau minta keluar, dan sejauh ini juga tidak ada yang memesan makanan dari luar. Padahal waktu gelombang pertama, cukup banyak yang mulai bosan dengan menu,” katanya.


Soal kondisi kesehatan, Bima mengatakan secara umum para peserta dalam kondisi baik dan tetap dipantau oleh tim medis. Ia menyebut ada 10 kepala daerah yang mendapatkan tanda khusus karena perlu pengawasan kesehatan ketat selama kegiatan berlangsung.


“Yang pakai pita merah itu ada lima. Yang kuning juga lima. Sisanya itu aman. Jadi sekitar 10 orang ada dalam pengawasan ketat. Yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi,” katanya.


Bima menjelaskan, peserta dengan pita merah memiliki kondisi kesehatan yang perlu perhatian serius, seperti kadar hemoglobin rendah, cedera lutut, atau riwayat pascaoperasi. “Kondisi kesehatan peserta kita monitor. Tidak ada keluhan sejauh ini, tapi yang memakai pita atau gelang merah tetap dalam pengawasan,” kata Bima.

Artikel terkait